haloo calon teknisi dan dokter,,
di blog pertama saya ini, saya akan membagikan tutorial praktikum dan penjelasan tentang alat sphygmomanometer atau yang sering dikenal dengan nama tensimeter, ada 3 macam jenis tensimeter yaitu tensi jarum, air raksa dan digital. tapi kali ini saya hanya akan membagikan tentang tensimeter air raksa saja karena masih pemula..
baik langsung saja ke alatnya..
Tujuan
praktikum :
1 .
Mampu mengoperasikan tensimeter air raksa.
2 .
Mampu mampu mengukur tekanan darah pada pasien.
3 .
Mampu membaca hasil pengukuran.
4 .
Mampu menyimpulkan hasil pengukuran.
A. Alat dan bahan :
1 .
Sphygmomanometer (tensimeter).
2 .
Air raksa.
3 .
Bulb (pemompa).
4 .
Valve (selang).
5 .
Tabung pengukuran.
6 .
Tabung air raksa.
7 .
Cuff (manset).
8 .
Stetoskop.
B. Dasar teori :
1 .
Pengertian
tensimeter:
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai
Korotkov, seorang ahli bedah rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter
adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer.
Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas
pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer
pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang,
kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air
raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air
raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di
banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan
untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat
udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca
tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.
2 . Blok diagram :
Keterangan:
Pasien : Objek yang akan diperiksa tekanan
darahnya
Cuff : manset yang berfungsi menahan laju aliran
darah
Bulb & valve : memberi tekanan udara pada
cuff dan air raksa
Measure unit: tempat air raksa dan melihat saat
pengukuran tekanan darah
3. Cara Pengoperasian Tensimeter.
1.
Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa Adalah
1.
Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff)
pada lengan atas.
2.
Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
3.
Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara
memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh
darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
4.
Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan
memutar sumbat udara.
5.
Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada
dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan,
kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat
terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk
tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
6.
Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi
denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan
oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan
diastolik.
2. Cara
Menggunakan Tensimeter Pergelangan Tangan:
1. Kenakan
manset pada pergelangan tangan kiri anda.
2. Tempatkan
lengan kiri anda membentang di dada dan luruskan manset dekat dengan jantung.
3. Duduk
pada kursi dengan badan tegak.
4. Ambil
5 sampai 6 napas dalam kemudian relaks.
5. Mulailah
pengukuran. Tahan siku kiri anda dengan tangan kanan untuk menjaga posisi
lengan.
6. Jaga
posisi dan jangan berbicara selama pengukuran
3.
Cara menghindari kesalahan pengukuran:
1. Jangan
makan, merokok, dan berolah raga selama 30 menit sebelum dilakukan pengukuran.
2. Beristirahatlah
selama 15 menit sebelum mengulang pengukuran berikutnya.
3. Hindari
pengukuran tekanan darah pada saat pasien mengalami stress.
4. Singsingkan
lengan baju pasien sebelum memulai pengukuran.
5. Pengukuran
sebaiknya dilakukan di dalam ruangan yang tenang, pasien dalam keadaan santai
dan dalam posisi duduk.
6. Letakkan
tangan kiri di atas meja atau di atas tangan kursi sedemikian rupa sehingga
manset berada dalam posisi yang sejajar dengan jantung.
7. Tetap
tenang dan tidak boleh berbicara selama pengukuran.
4 . prinsip kerja tensimeter:
Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah (tensimeter)
sama dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang
menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan
tekanan. Manset dipasang ‘mengikat’ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan
dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara
perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung
manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure
(diastolic).
C.
langkah percobaan :
·
Cara pengoperasian :
Ø
Persiapan alat
a.
Buka penutup tensimeter.
b.
Keluarkan pemompa dan manset dari
cassing.
c.
Periksa denyut nadi di lengan
pasien.
d.
Pasang manset pada lengan pasien.
e.
Pasang stetoskop pada lengan yang
denyut nadinya paling kencang.
Ø
Proses pengukuran :
a.
Pastikan pengunci pada tabung air
raksa dalam posisi on (terbuka).
b.
Pasien dalam posisi rileks.
c.
Pastikan katup pada pemompa
tertutup dengan rapat kemudian Pompa pemompa hingga air raksa menunjukkan angka
200mhg apabila pasiennya laki-laki dan 180mhg apabila pasiennya perempuan.
d.
Kemudian buka katup
perlahan-lahan, ketika suara denyut nadi terdengar
kembali, baca tekanan darah pada batas permukaan tabung raksa pada tensimeter,
tekanan ini disebut sistolik
e.
Ketika proses
penurunan, akan terdengar suara terakhir sebelum suara denyut nadi menghilang,
baca tekanan darah pada batas permukaan tabung raksa, tekanan ini disebut
diastolik.
D.
Laporan praktikum :
1.
no
|
Pasien
|
sistolic
|
diastolic
|
1
|
|||
2
|
|||
3
|
|||
4
|
|||
5
|
|||
6
|
|||
2. Buatlah
kesimpulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar