Jumat, 20 Juni 2014

haloo calon teknisi dan dokter,, 



di blog pertama saya ini, saya akan membagikan tutorial praktikum dan penjelasan tentang alat sphygmomanometer atau yang sering dikenal dengan nama tensimeter, ada 3 macam jenis tensimeter yaitu tensi jarum, air raksa dan digital. tapi kali ini saya hanya akan membagikan tentang tensimeter air raksa saja karena masih pemula..
baik langsung saja ke alatnya..










       Tujuan praktikum :
1 .      Mampu mengoperasikan tensimeter air raksa.
2 .      Mampu mampu mengukur tekanan darah pada pasien.
3 .      Mampu membaca hasil pengukuran.
4 .      Mampu menyimpulkan hasil pengukuran.

        A.    Alat dan bahan :
1 .      Sphygmomanometer (tensimeter).
2 .      Air raksa.
3 .      Bulb (pemompa).
4 .      Valve (selang).
5 .      Tabung pengukuran.
6 .      Tabung air raksa.
7 .      Cuff (manset).
8 .      Stetoskop.

   
      B.     Dasar teori :
1 .       Pengertian tensimeter:

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di
banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.

2  .      Blok diagram :







 
 

Keterangan:
Pasien : Objek yang akan diperiksa tekanan darahnya
Cuff : manset yang berfungsi menahan laju aliran darah
Bulb & valve : memberi tekanan udara pada cuff dan air raksa
Measure unit: tempat air raksa dan melihat saat pengukuran tekanan darah




    3. Cara Pengoperasian Tensimeter.

1. Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa Adalah
1.     Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
2.     Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
3.     Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
4.     Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
5.     Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
6.     Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.

   2.   Cara Menggunakan Tensimeter Pergelangan Tangan:

1.      Kenakan manset pada pergelangan tangan kiri anda.
2.      Tempatkan lengan kiri anda membentang di dada dan luruskan manset dekat dengan jantung.
3.      Duduk pada kursi dengan badan tegak.
4.      Ambil 5 sampai 6 napas dalam kemudian relaks.
5.      Mulailah pengukuran. Tahan siku kiri anda dengan tangan kanan untuk menjaga posisi lengan.
6.      Jaga posisi dan jangan berbicara selama pengukuran
     

3.     Cara menghindari kesalahan pengukuran:

1.      Jangan makan, merokok, dan berolah raga selama 30 menit sebelum dilakukan pengukuran.
2.      Beristirahatlah selama 15 menit sebelum mengulang pengukuran berikutnya.
3.      Hindari pengukuran tekanan darah pada saat pasien mengalami stress.
4.      Singsingkan lengan baju pasien sebelum memulai pengukuran.
5.      Pengukuran sebaiknya dilakukan di dalam ruangan yang tenang, pasien dalam keadaan santai dan dalam posisi duduk.
6.      Letakkan tangan kiri di atas meja atau di atas tangan kursi sedemikian rupa sehingga manset berada dalam posisi yang sejajar dengan jantung.
7.      Tetap tenang dan tidak boleh berbicara selama  pengukuran.



4 . prinsip kerja tensimeter:

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah (tensimeter) sama dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang ‘mengikat’ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).
                                    
                                  
C.    langkah percobaan :

·         Cara pengoperasian :

Ø  Persiapan alat
a.       Buka penutup tensimeter.
b.      Keluarkan pemompa dan manset dari cassing.
c.       Periksa denyut nadi di lengan pasien.
d.      Pasang manset pada lengan pasien.
e.       Pasang stetoskop pada lengan yang denyut nadinya paling kencang.

Ø  Proses pengukuran :
a.       Pastikan pengunci pada tabung air raksa dalam posisi on (terbuka).
b.      Pasien dalam posisi rileks.
c.       Pastikan katup pada pemompa tertutup dengan rapat kemudian Pompa pemompa hingga air raksa menunjukkan angka 200mhg apabila pasiennya laki-laki dan 180mhg apabila pasiennya perempuan.
d.      Kemudian buka katup perlahan-lahan, ketika suara denyut nadi terdengar kembali, baca tekanan darah pada batas permukaan tabung raksa pada tensimeter, tekanan ini disebut sistolik
e.       Ketika proses penurunan, akan terdengar suara terakhir sebelum suara denyut nadi menghilang, baca tekanan darah pada batas permukaan tabung raksa, tekanan ini disebut diastolik.

         D.    Laporan praktikum :

1.
no
Pasien
sistolic
diastolic
1



2



3



4



5



6








       2.  Buatlah kesimpulan.